Bioteknologi UM Luncurkan Inovasi Decaf Coffee di Desa Benjor untuk Mendukung SDGs 9 dalam Inovasi dan Infrastruktur Berkelanjutan
Program Studi Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan inovasi varian Decaff Coffee, yaitu kopi rendah kafein yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Muh. Ade Artasasta S. Si dan dibantu dengan delapan mahasiswa yaitu Ilham Abdul Haq, Hedmy Keisya, Fakhren Nukha Zalfa, Muhammad Naufal Sakha, Naila Nur Alifah, Fahrizal Ryuzen, Muhammad Haykal, dan Isma Riyan.
Desa Benjor, Kabupaten Malang dipilih sebagai lokasi implementasi karena memiliki sumber daya biji kopi yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui penerapan teknologi fermentasi yang dikembangkan oleh tim Bioteknologi UM, diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada biji kopi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Dr. Muh. Ade Artasasta S. Si., dosen Bioteknologi UM yang memimpin proyek ini menjelaskan bahwa proses fermentasi ini melibatkan penggunaan mikroorganisme khusus yang mampu menurunkan kandungan kafein pada biji kopi. “Kami menggunakan strain Lactobacillus plantarum sebagai starter, sehingga mampu menghasilkan kopi dengan kadar kafein yang lebih rendah namun tetap memiliki cita rasa yang kaya,” ungkapnya. Selain itu, inovasi ini juga diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi petani lokal Desa Benjor. “Kami optimis bahwa Varian Decaff Coffee ini dapat menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan daya saing kopi lokal di skala global,” tambah Dr. Muh Ade.
Produk Decaf Kopi
Partisipasi aktif dari masyarakat Desa Benjor menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Proyek ini melibatkan total 21 partisipan, yang terdiri dari petani dan warga setempat di Desa Benjor. Partisipan mendapatkan pelatihan mengenai cara pembuatan Decaff Coffee melalui proses fermentasi. Pelatihan ini mencakup demonstrasi langsung mengenai teknik fermentasi, mulai dari pemilihan biji kopi hingga tahap akhir proses fermentasi untuk menghasilkan kopi rendah kafein. Selain pelatihan mengenai proses pembuatan Decaff Coffee, partisipan juga diberikan materi tentang pemanfaatan platform e-commerce untuk menjual produk mereka. Materi ini mencakup strategi pemasaran digital, cara membuat toko online yang menarik, serta tips dan trik untuk meningkatkan penjualan melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop. Inovasi ini mendukung SDGs 9 dengan fokus pada pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan promosi inovasi. Melalui penerapan teknologi fermentasi dan strategi e-commerce, proyek ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk kopi lokal tetapi juga memperkuat kapasitas industri kopi di Desa Benjor, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui teknologi dan infrastruktur yang lebih baik