PENGALAMAN MAHASISWI PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI DALAM MENGIKUTI KKN KEBANGSAAN 2022
KKN Kebangsaan (KKNK) merupakan kegiatan akademik sesuai program yang diadakan penyelenggara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. KKN Kebangsaan dilaksanakan setahun sekali secara bergantian oleh BKS PTN di wilayah barat dan KPTN KTI di wilayah timur dengan melibatkan semua perguruan tinggi. KKN Kebangsaan 2022 dilaksanakan pada 16 Juli – 20 Agustus di Provinsi Kalimantan Timur dan diikuti 2.331 mahasiswa-mahasiswi dari 73 perguruan tinggi di Indonesia. Setiap kelompok terdiri atas 10 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. Seluruh kelompok KKN Kebangsaan ditempatkan di 100 desa di 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas. Salah satu mahasiswi Program Studi Bioteknologi yaitu Jiilaan Hani Safitri dari angkatan 2019 berkesempatan untuk mengikuti KKN Kebangsaan 2022.
KKN Kebangsaan 2022 mengusung tema “Penerapan Falsafah Huma Betang sebagai Perwujudan NKRI untuk Mendukung Pengembangan Lumbung Pangan (Food Estate) menuju Kemandirian Nasional”. Universitas Negeri Malang (UM) mengirimkan 5 (lima) mahasiswa dari Program Studi Bioteknologi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Teknik Sipil yang masing-masing tersebar di lima desa yang berbeda. Kegiatan KKN Kebangsaan terdiri atas pembekalan umum secara online, pembukaan dan pembekalan mahasiswa, pemberangkatan mahasiswa ke desa, monitoring & evaluasi, upacara penutupan dan pameran hasil di Kota Palangka Raya.
Rombongan Universitas Negeri Malang berangkat dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya pada 16 Juli 2022. Sesampainya di Kota Palangka Raya, mahasiswa menempati pemondokan yang disediakan oleh panitia di Asrama Haji Al-Mabrur selama tiga hari untuk mengikuti serangkaian kegiatan pembekalan mahasiswa dan penguatan jiwa korsa & bela negara mahasiswa. Pada tanggal 17 Juli 2022, dilaksanakan Pembukaan KKN Kebangsaan ke-10 Tahun 2022 di Stadion Mini Universitas Palangka Raya (UPR) yang secara resmi dibuka oleh Presiden RI Ke-5 Ibu Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri yang ditandai dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon KKN yang diwakilkan oleh Sekjen PDI-P Bapak Dr. Ir. Hasto Kristiyanto, M.M. Selama tiga hari kedepan, mahasiswa diberikan total dua belas sesi pembekalan oleh para narasumber yang hebat dan terhormat.
Gambar 1 (a) Rombongan KKNK UM, (b) Kelompok Desa Talio Muara |
Pada tanggal 18 Juli 2022 adalah saatnya pemberangkatan mahasiswa ke desa masing-masing. Rombongan UM masing-masing ditempatkan di lima desa yang berbeda. Jiilaan dan rekan kelompok ditempatkan di Desa Talio Muara. Desa Talio Muara secara administratif termasuk Pemerintahan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah.
Desa Talio Muara merupakan desa rujukan program imigrasi pada tahun 1983 dan memiliki potensi dalam berbagai bidang, baik di bidang perkebunan seperti sawit, sengon dan karet, serta di bidang pertanian dan lainnya. Terdapat dua masalah utama yang terjadi di Desa Talio Muara sejak puluhan tahun lalu, yakni permasalahan tanah gambut dan air bersih. Menurut data yang dilansir dari Badan Restorasi Gambut, Desa Talio Muara merupakan kawasan gambut yang semakin lama semakin berubah oleh karena faktor-faktor pembukaan ataupun pengolahan lahan oleh masyarakat yang dimanfaatkan untuk lahan perkebunan dan pertanian, sehingga baik struktur maupun unsur gambut tersebut semakin buruk dengan kedalaman 0,5-1 M. Sedangkan untuk kesediaan air bersih, sebenarnya memiliki sumber air yang berlimpah karena letak geografisnya yang berada di sepanjang sungai primer dan sungai sekunder. Namun sayangnya kualitas air yang dihasilkan masih dibawah standar Permenkes RI. Oleh karenanya, masyarakat mengandalkan air galian sumur sebagai sumber air sanitasi dan air tadah hujan sebagai sumber air konsumsi.
Program kerja unggulan kelompok KKNK Desa Talio Muara meliputi: (1) Upaya penguatan ketahanan pangan wilayah gambut Desa Talio Muara melalui pengenalan varietas singkong gajah sebagai bahan dasar produk olahan local dan (2) Upaya peningkatan kualitas air sanitasi warga Desa Talio Muara menggunakan teknologi Housing Filter empat tabung.
Desa Talio Muara memiliki beberapa rumah produksi olahan singkong (seperti kerupuk singkong, lanting dan oyek (beras singkong)) yang penjualannya sudah masif sampai luar kota, namun permintaan pasar tidak sebanding dengan ketersediaan bahan baku singkong yang ada, sehingga seringkali ketersediaan produk tidak memenuhi permintaan pasar. Kurangnya singkong disebabkan karena singkong bukan merupakan komoditas unggulan, hanya sebagian masyarakat saja yang menanam singkong pada lahannya. Berangkat dari permasalahan tersebut, Jiilaan dan rekan kelompok melakukan upaya pengenalan varietas unggul singkong gajah dengan membawakan bibit dari Pulau Jawa dan penanaman di kebun desa. Singkong gajah (Manihot utilissima) mempunyai ukuran yang lebih besar daripada varietas singkong lainnya, adaptasi tinggi, serta umur panen cepat dengan produksi yang tinggi. Harapannya, semoga varietas ini bisa meningkatkan produktivitas olahan singkong di Desa Talio Muara.
Gambar 2 Kerupuk Singkong Rumah Produksi di Desa Talio Muara |
Gambar 3 Kebun Varietas Unggul Singkong Gajah |
Masyarakat Desa Talio Muara sudah mengalami krisis air bersih selama puluhan tahun. Air yang digunakan oleh masyarakat berwarna kuning hingga coklat bening. Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga mulai dari membuat sistem filtrasi sederhana dan penggunaan bahan kimia tawas, upaya lebih lanjut bahkan sudah dilakukan oleh PAMSIMAS dengan membuat sumur bor dengan kedalaman 100 M, namun air yang dihasilkan memiliki rasa masam walaupun jernih. Jiilaan dan rekan kelompok juga berusaha menjawab permasalahan tersebut dengan menerapkan teknologi yang belum diketahui oleh masyarakat desa, yaitu teknologi housing filter empat tabung. Komposisi filter ini terdiri atas sedimen filter dengan kepadatan 10, 0.5, 0.1 micron, manganese, karbon aktif, berupa arang kayu atau tempurung kelapa dan pasir aktif. Seluruh komponen bahan dimasukkan secara berurutan ke dalam catridge yang bisa dilepas-pasang dengan mudah. Teknologi filter housing filter empat tabung ini dipilih karena prosesnya lebih cepat tanpa melibatkan bahan larutan kimia serta media filter dapat di cuci dan mudah untuk didapatkan. Implementasi kegiatan pengabdian masyarakat ini tentu tidak lepas dari yang kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan dana dan waktu pelaksanaan pengabdian, sehingga hasil belum memenuhi ekspetasi karena setelah diujicobakan pada salah satu rumah warga, sistem filtrasi ini hanya dapat menyaring partikel dan bau pada air, sedangkan warna dan mikroorganisme pada air belum bisa teratasi.
Gambar 4 Uji Coba Housing Filter Empat Tabung |
Selain dua program kerja utama, Jiilaan dan rekan kelompok juga melakukan program kerja lainnya seperti: (1) Pemasangan Titik Fasilitas Umum di Google Maps; (2) Rumah Bibit; (3) Sosialisasi “Edukasi Cerdas Menggunakan Smartphone” (Internet Positif); (4) Bioskop Edukasi; (5) Sosialisasi Penipuan Online; (6) Sosialisasi KARHUTLA dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); (7) Pendampingan Pengemasan Kerupuk Singkong Rumah Produksi Desa Talio Muara; (8) Kunjungan dan Pendampingan Stunting; (9) Sosialisasi Penyakit Diabetes dan Pengenalan Produk Permen Anti Diabetes “DayCandy” dari Bawang Dayak; (10) Pemasangan Name Tag RT dan RW; (11) Penjernihan Air dengan Filtrasi Sederhana; (12) Nonton Bareng “NOBAR KEMERDEKAAN”; (13) Identifikasi Budaya Desa Talio Muara; (14) Latihan Persiapan Upacara SD Negeri 2 Desa Talio Muara; (15) Ikut Serta dalam Acara Warga Setempat.
Setelah satu bulan mengabdi pada masyarakat Desa Talio Muara, kini saatnya Jiilaan dan rekan kelompok kembali ke Kota Palangka Raya. Pada tanggal 19 Agustus 2022, dilaksanakan Upacara Penutupan dan Pameran Hasil di Stadion Mini UPR. Pada pameran ini, 100 kelompok KKN Kebangsaan memamerkan hasil pengabdian masyarakatnya untuk kemudian direview oleh tim dosen penilai. Esoknya pada tanggal 20 Agustus 2022, seluruh mahasiswa kembali ke perguruan tinggi asalnya masing-masing.
Gambar 5 Pameran Hasil Kelompok KKNK Desa Talio Muara |
Kegiatan KKN Kebangsaan merupakan kegiatan yang sangat berkesan bagi Jiilaan karena menurutnya melalui KKN Kebangsaan dirinya bisa mendapatkan teman dari seluruh Indonesia, menambah pengalaman untuk mengimplementasikan bidang ilmu secara nyata di wilayah barat dan timur Indonesia, serta meningkatkan jiwa nasionalisme, persatuan, dan peduli tanah air. Salam kebangsaan dan sampai jumpa di KKN Kebangsaan ke-11 Tahun 2023!