Program Studi Sarjana Bioteknologi FMIPA UM Melakukan Studi Banding ke Program Studi S2 Bioteknologi Institut Teknologi Bandung sebagai Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals: Pendidikan yang Berkualitas
Pada Kamis, 17 November 2022, rombongan Program Studi Bioteknologi Universitas Negeri Malang, yang terdiri atas Dr. Evi Susanti selaku Ketua Departemen Sains Terapan, Eli Hendrik Sanjaya, Ph.D selaku Plt. Sekretaris Departemen Sains Terapan, Dr. Muh. Ade Artasasta selaku Pembina Mahasiswa Prodi S1 Bioteknologi, dan Dr. Norman Yoshi Haryono selaku Kepala Laboratorium Prodi S1 Bioteknologi, melakukan studi banding ke Program Studi S2 Bioteknologi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperoleh gambaran kurikulum yang diterapkan di S2 Bioteknologi ITB sebagai salah satu referensi dalam rekonstruksi kurikulum S1 Bioteknologi UM.
Tim Prodi S1 Bioteknologi UM pada kunjungan ini diterima oleh Karlia Meitha, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Magister Bioteknologi ITB, Dr.rer.nat. Marselina Irasonia Tan, M.S., dan Neil Priharto, S.Si., M.T., Ph.D. selaku dosen di Program Studi Magister Bioteknologi ITB. Dalam diskusi tersebut, dipaparkan bahwa Prodi S2 Bioteknologi ITB memiliki 3 bidang peminatan meliputi Bioteknologi Industri (terkait bioproses, fermentasi, dan rekayasa enzim), Bioteknologi Kesehatan (terkait fisioengineering, vaksin, dan pengembangan kit diagnostic), serta Bioteknologi Agrikultur (terkait rekayasa jaringan tumbuhan, pemuliaan tanaman secara molekular, dan akua kultur). Kurikulum yang diterapkan pada Prodi S2 Bioteknologi ITB bertujuan agar perkuliahan dapat diselesaikan selama 4 semester, di mana pada Semester I mahasiswa menempuh mata kuliah wajib dan diakhiri dengan proposal penelitian. Kemudian, Semester II dan III diperuntukkan mata kuliah pilihan sesuai minat dan melakukan penelitian, dan Semester 4 adalah finalisasi penelitian dan ujian Tesis sehingga mahasiswa diberikan alokasi waktu penelitian selama 1,5 tahun.
Prodi S2 Bioteknologi ITB juga menjelaskan kendala umum yang dihadapi mahasiswa baru, yaitu kurangnya konten molekuler yang didapat selama menempuh studi S1, kemampuan dasar seperti perhitungan stoikiometri, dan keterampilan dasar laboratorium (pipetting). Untuk mengatasi hal tersebut, Prodi S2 Bioteknologi ITB menyarankan Prodi S1 Bioteknologi menitikberatkan pembelajaran pada beberapa mata kuliah seperti Genetika, Biologi Molekular, Biologi Sel, Bioinformatika, Statistika, dan Metodologi Penilitian. Sementara untuk peminatan di S2 Bioteknologi ITB, diharapkan mahasiswa sudah mendapat pengetahuan terkait Mikrobiologi, Biokimia, Teknik Fermentasi, Metabolisme, Fisiologi, Kimia Organik, Kimia Analitik, dan Enzimologi untuk Peminatan Bioteknologi Industri. Untuk minat Bioteknologi Kesehatan diharapkan mahasiswa sudah mendapatkan materi Biologi Sel, Biokimia, Anatomi dan Fisiologi Hewan, Pertumbuhan Hewan, Imunologi, dan Mikrobiologi. Sementara untuk Bioteknologi Agrikultur, mahasiswa akan lebih mudah jika sudah menguasai Biologi Sel, Biokimia, Fisiologi dan Pertumbuhan Tanaman, Bioetika, Mikrobiologi, serta Interaksi Tanaman dan Mikroba.
Terakhir, Prodi S2 Bioteknologi ITB memberikan tips dalam mendesain penelitian S2 Bioteknologi agar berbeda dengan S1 Bioteknologi, Biologi, dan Biokimia yakni melalui 3 hal. Pertama adalah Emerging Technology, penelitian S2 Bioteknologi hendaknya dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi yang relevan dan tidak terlalu berfokus pada teknik konvensional. Kedua adalah Adding Value, yaitu penambahan kualitas dan bobot penelitian sehingga diperoleh hasil yang lebih siap digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ketiga adalah Engineering atau rekayasa (molekuler, seluler, atau jaringan).
Kegiatan studi banding ini sangat penting untuk rekonstruksi kurikulum sekaligus merupakan salah satu implementasi Sustainable Development Goals dalam peningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Program Studi S1 Bioteknologi Departemen Sains Terapan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.