Prodi Bioteknologi Departemen Sains Terapan FMIPA UM Melaksanakan Program Internasional Biotechnology Short Course 2023 Upaya Realisasi SDGs

Prodi Bioteknologi, Departemen Sains Terapan FMIPA UM sukses menyelenggarakan program International Biotechnology Short Course 2023 dengan tema “Current Biotechnology in Malaria”. Pelaksanaan program ini selama 2 minggu pada 4-14 Oktober 2023. International Biotechnology Short Course merupakan program Inbound yang setara dengan 2 SKS dimana memiliki 3 rangkaian kegiatan utama yaitu Webinar, Workhsop dan International Essay Competition.

International Biotechnology Short Course 2023 ini diawali dengan kegiatan webinar. Prof. Dr. Evi Susanti selaku kepala Departmen Sains Terapan FMIPA UM memberikan sambutan hangat kepada peserta dan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pertemuan ilmiah yang dapat menuangkan ide-ide kreatif dalam menangani masalah resistensi obat malaria. Selain prof Evi, juga ada Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si Dekan FMIPA UM yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Prof Hadi menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini sangat penting selain dapat menunjang IKU  juga dapat meralisasikan SDGs melalui poin kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas dan kemitraan untuk mencapai tujuan. Selain itu, kami bersyukur adanya perjanjian kerjasama antar FMIPA UM dan FSSM UMT sehngga kegiatan ini dapat terealisasi – pungkas Prof Hadi.

Sesi Webinar dilaksanakan selama 3 hari pada 4-6 Oktober 2023. Peserta pada sesi ini sebanyak 80 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Terengganu Malaysia, IPB University, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi DEL, Universitas Surabaya, Univeristas Pakuan dan International Institute for Life Science. Selama 3 hari para peserta menyimak, berdiskusi dan bertukar ide mengenai solusi permasalahan kasus malaria yang dikemas dalam riset artikel dengan para pemateri yaitu Prof. Dr. dr. Loeki Fitri, M.Kes., Sp.Park dari Universitas Brawijaya, Prof. Dr. rer.nat. Dian Handayani dari Universitas Andalas, Prof. Dr. drh. Aulanni’am dari Universitas Brawijaya, Assoc. Prof. Dr. Rosnawira Abdul Wahab dari Universitas Teknologi Malaysia, Dr. Wisnu Ananta Kusuma dari IPB University dan Hadiatullah, M.Sc., Ph.D (Cand) dari Yianjin University.

Sesi Webinar International Biotechnology Short Course 2023

Selanjutnya pada 12-14 Oktober 2023 dilaksanakan sesi workshop di lab Bioproses Gedung B25 FMIPA UM. Sesi workshop ini terdiri dari 6 kegiatan praktikum yaitu isolasi jamur endofit, kultivasi jamur endofit, ekstraksi, pengeringan menggunakan evaporator dan uji fitokimia. Sesi ini dihadiri oleh 14 mahasiswa dari Universti Malaysia Terengganu dan 5 mahasiswa dari Universitas Negeri Malang. Dr. Muh Ade Artasasta, S.Si selaku ketua penyelenggara sekaligus mentor pada sesi workshop menyampaikan bahwa diharapkan sesi ini dapat memberikan pengalaman bekerja di laboratorium kepada peserta agar terampil dalam mengisolasi jamur endofit dan mengetahui kandungan fitokimianya yang bertanggungjawab dalam memiliki aktivitas antimalaria. Selain workshop juga dilaksanakan fieldtrip ke Bromo.  Antusias para peserta sudah terlihat sejak pembukaan kegiatan workshop, Kamis 12 Oktober. Menurut Chong Wei Hii, salah satu peserta workshop yang berasal dari UMT, mengungkapkan “kegiatan ini sangat bagus untuk saya, selain dapat memberikan pengalaman bekerja di laboratorium, membangun relasi dengan bertemu teman beda negara juga sekaligus lebih mengenal Malang terlebih melalui kegiatan fieldtrip yang dilaksanakan. Harapan saya agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya.”

Sesi Workshop International Biotechnology Short Course 2023

Rangkaian ketiga pada kegiatan International Biotechnology Shortcourse 2023 adalah International Essay Competition (IEC) dengan tema Natural Product Challenging in Malaria. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 tahapan yaitu, tahap pertama seleksi melalui pengumpulan draft essay dan tahap kedua final melalui pembuatan video presentasi. Sebanyak 25 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Indonesia seperti UM, UB, I3LS, ITERA, serta dari perguruan tinggi Malaysia yaitu UMT bersaing dalam menempati posisi 10 besar untuk masuk dalam tahapan final. Juri dalam lomba ini berasal dari tiga negara yaitu Dr. Adulsman dari Prince of Songkla University Thailand, Assoc. Prof. Dr. Noor Wini Mazlan dari UMT Malaysia dan Drs. Dwi Listyorini, D.Sc dari UM Indonesia. Dari 10 besar tahap final, terpilih enam peserta terbaik yang dinilai berdasarkan akumulasi dari nilai essay dan video presentasinya. Urutan enam peserta terbaik diantaranya,

  1. Rahmalia Ayunin – Universitas Negeri Malang
  2. Fatin Nur Umairah Binti Sukardan – Universitas Malaysia Terengganu
  3. Hii Chong Hwee – Universits Malaysia Terengganu
  4. Hafidh Setyo Ismail – Universitas Negeri Malang
  5. Hazimah Binti Yusof Fauzi – Universitas Terengganu Malaysia
  6. Leandro Ravael – Indonesia International Institute of Life Science

“Saya sangat senang bisa memenangkan lomba ini, selain dapat memberikan perngalaman juga dapat belajar mengetahui solusi alternatif dalam pengobatan malaria melalui pemanfaatan bahan alam” – Pungkas Rahmalia Ayunin, pemenang lomba IEC 2023.

Sesi Penyerahan sertifikat dan piagam penghargaan untuk para pemenang International Essay Competition 2023

en_GB