Prodi Kimia Universitas Negeri Surabaya dan Prodi Bioteknologi Universitas Negeri Malang Perkuat Komitmen Pengembangan Limbah Sisik Ikan sebagai Bahan Baku Sediaan Suplemen Fungsional bagi Penderita Arthritis
Malang- 6 Juni 2023, Prof. Dr. Nuniek Herdyastuti, M.Si yang merupakan Peneliti dari KBK Biokimia Prodi Kimia Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkunjung ke Prodi Bioteknologi UM dalam rangka diskusi untuk penguatan komitmen penelitian bersama antara UM, UNESA, UNS dan BRIN yang pada tahun ini mendapatkan Hibah Riset Kolaborasi Indonesia. Dalam kolaborasi tersebut, Prodi Bioteknologi UM melalui payung riset Prof. Dr. Evi Susanti, M.Si sebagai Host, dengan anggota Tim Peneliti terdiri dari Dr. Muh. Ade Artasasta, S.Si (Bioteknologi UM), Prof. Dr. Nuniek Herdyastuti, M.Si (Kimia UNESA), Dr. Noer Laily, M.Si dan Fatim Illaningtyas, M.Si (BRIN), dan Elisa Herawati, M.Eng., Ph.D (Biologi UNS).
Dalam pertemuan singkat tersebut didiskusikan dan disepakati bahwa optimasi beberapa modifikasi teknik produksi hidrolisat protein ikan dari limbah sisik ikan untuk menghasilkan biopeptida aktif akan dilakukan pada tahun pertama. Selanjutnya pada tahun kedua akan dilakukan screening lanjutan untuk menentukan teknik mana yang potensial menghasilkan biopeptide dengan bioaktif yang tinggi. Harapannya akan diperoleh hidrolisat protein ikan yang berpotensi sebagai anti inflamasi sehingga dapat dikembangkan pemanfaatan limbah sisik ikan sebagai bahan baku sediaan suplemen fungsional bagi penderita arthritis. Penyakit arthritis walaupun bukan penyakit yang mematikan tetapi merupakan penyakit degenaratif yang menyakitkan sehingga salah satu terapi utnuk meringankannya adalah dengan mengkonsumsi non steroidal anti inflammation drugs (NSAID) dengan tujuan mengurangi rasa sakit yang diderita. Namun, berbagai studi melaporkan bahwa konsumsi NSAID memiliki potensi risiko untuk menginduksi cidera ginjal akut dan memiliki efek buruk pada kardiovaskular dan gastrointestinal saluran tinal. Maka biopeptide merupakan salah satu antiinflamasi alternatif yang diperkirakan lebih aman dari NSAID karena biopeptide pendek diketahui juga memiliki aktivitas antiinflamasi dan merupakan biomolekul yang dikenali dan dapat didegradasi oleh tubuh sehingga tidak memperberat kerja ginjal.
Melalui penguatan komitmen ini diharapkan keberlanjutan dan target luaran setiap tahunnya dapat dicapai oleh masing-masing pihak. Kolaborasi ini juga akan berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung pada budaya akademik yang baik diantara perguruan tinggi ber-PTNBH.
Mengingat pentingnya topik ini bagi pengambil kebijakan maka kuliah tamu ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa tingkat akhir tetapi juga oleh bapak/Ibu dosen pengajar di FMIPA. Pada kesempatan tersebut, Beliau menyakinkan bahwa kebijakan tersebut memberikan banyak peluang bagi mahasiswa untuk dapat memilih bentuk atau jenis tugas sesuai dengan bakat, potensi dan kemampuan mahasiswa tersebut. Beliau memaparkan bahwa di Institut Teknologi Bandung telah lama melaksanakan beberapa model proyek sebagai tugas akhir mahasiswa di Tingkat Sarjana baik dikerjakan secara induvidu maupun berkelompok. Diakhir materi Beliau menyatakan bahwa “Setiap makhluk punya keunikan dan kebaikan untuk ditawarkan ke dunia. Keunikan dan kebaikan itu belum tampak ketika baru dilahirkan. Keunikan dan kebaikan akan muncul dan berkembang melalui proses pemenangan, perjuangan dan pendewasaan yang pantang menyerah”. Maka Perguruan Tinggi perlu memberi ruang yang cukup untuk memunculkan keunikan masing-masing mahasiswanya.